Saturday, December 06, 2025

Tenggelam dalam Negeriku

Tenggelam dalam bencana

Tenggelam dalam Negeriku, artinya melihat apa yang terjadi semua adalah karena ulah manusia itu sendiri. Yang diatas yang berkuasa punya andil paling besar, sementara yang semakin dibawah dan semakin banyak tenggelam dalam andilnya. 

Saat ini, mungkin kita yang tak disana atau di lapangan tak merasakan. Di luar ruang bisik sosial media dan berita mungkin nampak sekilas tak terjadi apa-apa. Hingga terbelisat, ketika mendengear sedikit beriuta usut membuka sosial media. Disana terbanjiri oleh berita dukanya negeri ini yang sejak beberapa hari belum pulih.

Inilah negeri yang dipimpin dan dikelola yang katanya oleh rakyat untuk rakyat namun nyatanya tidak. Negeri yang dibilang sebagai surganya alam dan kebutuhan. Panorama alam justru menjadi senjata yang dibalikkan. Manusia menjadi terlihat serakah menghancurkan alam dan sesama. Hingga perlahan menyaksikan saudaranya tenggelam oleh apa yang dilakukan.

Saat ini Banjir, tapi sebenarnya masalahnya bukan hanya itu. Masalahnya adalah sebelum, saat ini dan sesudahnya. Korbannya selalu rakyat disini dan disana. Menunjuk alam sebagai bencana, padahal merekalah juga korbannya. Inikah pemimpin dunia, benarlah jika sang calon pemimpin pernah berkata, yang kurang lebihnya "Jika terpilih menjadi pemimpin, Allah telah mengizinkan saya, tapi jika tidak artinya Allah meyelamatkan saya," 

Mungkin benarlah, menjadi pemimpin di negeri ini adalah pilihan yang dipilih dan kesempatan untuk menyelamatkannya. Menyelamatkan dari tenggelamnya rumahnya sendiri, bagaimana bisa merasakan apa yang dirasa saudaranya dari belahan pulau yang berbeda. Tinggalah kita, menyadarinya atau tidak, bahwa tenggelam dalam negeri sebelum terjadi dan setelahnya.


Read more…

Sunday, October 12, 2025

Point of View Penulis di segala Dimensi

Judul Buku kali ini "What I Talk about When I talk About Running." Buku ini menjadi beda dari yang pernah kubaca. Layaknya science fiction yang bergelut sastra dan novel, namun kita perlu ingat bahwa ini bukanlah science fiction. Ibarat kalau di Indonesia ada penulis Avianti Armand yang mampu merubah hal yang bergelut terjadi di dunia nyata menjadi sebuah novel cerita.

Ialah Haruki Murakami, ia menuliskan kisah hidupnya dengan perspektif yang berbeda dari setiap kepingan ceritanya. Yang utamanya sesuai judul, berbicara soal berlari. Haruki menjelaskan perjuangan langkah kakinya dari yang semula menjadikan waktu sebagai goals nya menjadi jarak sebagai goals nya. Tentunya ia pun menyadarkan kita bahwa semua tak ada yang salah, semua punya Point of view sendiri karena kenyataanya kita berlomba melawan diri kita sendiri dan bukan orang lain.

Ada banyak point of view yang ia utarakan selama ia berlari. Dengan menjelaskan kondisi setiap orang yang berbeda, tidak menjadi suatu alasan bagi sebuah perjuangan menuju sehat. Karena, segalanya bergantung dari diri sendiri. Haruki mengalirkan cerita Based on True Storynya layaknya cerita utopia yang di hadapi banyak manusia.

Di point of view lain, Haruki menjelaskan perjalanannya selama ia bisnis yang juga sempat berdampak pada rutinisnya sebagai pelari. Hingga suatu kali ia kembali bangkit untuk berlari. Kesadaran itu muncul dan ketika hiatus, Haruki bercerita itu bisa saja terjadi ke banyak orang. Kita perlu memahami diri sendiri dan melihat kacamata setiap orang bahwa bisa jadi segala yang ia lewati berbeda. Begitupula ketika berlari, barangkali segala langkah yang ditempuh setiap orang punya ceritanya sendiri.

Disinilah Point of Viewnya sebagai seorang peunlis dan novelist menyadarkan kita bahwa ketika kita menulis, banyak kacamata yang perlu kita pahami tanpa hanya membaca dan melihat dari kacamata sendiri. Haruki menulis mengalir dalam fokus dan konsisten tanpa lupa dengan hobinya untuk berlari. Begitulah dunia, yang ia tangkap dari kacamata berbeda sebagai seorang penulis maupun pelari.

Read more…

Friday, August 29, 2025

Kepingan Duka Untuk Negeri Kita

Gambar dalam Duka cerita tanah.Penulis 2025

Tak pernah kita bisa pilih dimana dilahirkan di dunia. 

Bagi rakyat Indonesia, inilah berkah yang tak hingga.

Hamdalah, lahir di tanah bersama orang tua tercinta. 

Bermain di tanah yang katanya terpencar pulau dimana-mana.

Bisa menjelajahinya saja, melintasinya juga menjadi berkah luar biasa.

Negeri ini yang dicinta dengan elok berbagai budaya, rupa bahasa penuh warna.


Negeri ini sesunggunya bebas nan ceria. Melihat banyak buah tumbuhan sayur tak terkira.

Dikelilingi satwa hutan, pun di jalanan bertebar, dipeliharapun penuh ceria.

Hingga melihat Fajar dan senja saja menjadi elok penuh cerita.

Entah di pulau timur, barat, bahkan di Ibukota.

Indonesia, ialah keluarga untuk semuanya. Tempat kembali ketika di perantauan penuh suka duka.

Ialah tempat dimana senyum terjadi diantara lembah, hutan, puncak hingga lautan.


Tak luka, di kala tertentu pemimpinya bersandiwara.

Padahal ia juga bagian daripada kita. Sesama, seperti musuh dalam tanah air tercinta.

Hingga suatu kali dan berkali kali ia menangis tak hanya bernyanyi tanah air beta.

Empati simpati tak pernah lepas dari sesama terasa satu darah perjuangan dan saudara.

Terkadang dalam sedarah juga menjadi musuh tak dikira.

Bukan perang antara bangsa dan negara, tapi menjadi antara saudara.

Disinilah duka berbalik dari suka cerita tanah air kita.

Dari Indonesia raya menjadi mengheningkan Cipta.


Tiadalah daya tak ada musuh sesungguhnya, karena musuh sebenarnya adalah di dalam diri kita, 

kita yang mungkin sudah menjadi musuh dari Tanah airnya, ketika saudaranya menjadi musuh baginya.

Sadarlah dalam diam, lisan, bertindak maupun lewat doa. Semua ada konsekuensinya semata.

Naudzubillah. 

Read more…

Saturday, June 21, 2025

Dunia dalam Cerita yang Berbeda

Palestine. Sumber: Penulis 2025

Suatu hari seluas tanah bisa menjadi rebutan. Dalam hal kisah, doktrin menjadi cerita dari setiap manusia yang tumbuh di rumah kelahirannya. Beruntungnya dalam rasa syukur kita yang terlahir di tanah damai. Menikmati setiap nikmat alam dari Allah, tempat singgah dunia yang penuh dengan hiruk pikuk konflik yang ternyata dibuat oleh sesama manusia itu sendiri.

Antara syukur dan kufur, pilihan dari setiap yang terjadi pada setiap cerita. Khilaf terkadang kufur itu beralih menjadi daya dalam kerusakan di tanah yang berbeda. Ketenangan tak lagi menjadi jawaban karena setiap tempat memiliki ketenangan yang berbeda.

Arti dari damai, sebatas menjalani ibadah dalam sentuhan hati yang terurai. Menjadi nikmat lain dari keteraturan ruang berbeda yang dirasakan setiap manusia. Di negeri sana, mendapatkan bubur untuk pengisi lapar dahaga sudah menjadi rasa syukur yang luar biasa. Sementara disini, mendapat daging sudah menjadi hal yang lewat begitu saja.

Dunia sedang ramai berebut mencari nama tanpa lupa yang diperebtukan terurai luka binasa. Damai dicari tuk sekedar berlindung diri. Dalam reruntuhan, sekeping senyuman dan sujud bagi mereka sudah menjadi cerita terbaik rasa nyaman mengadu dan memeluk tuhannya. Sementara kita lupa, disini sejadah di rumah dan masjid saja sesungguhnya sudah lebih daripada tempat nyaman yang malah menjadi biasa saja.

Dunia dalam cerita ribut dan begitu ramai berseru dalam nyata maupun maya, Semua berebut isu dan berlomba dalam hiruk pikuk suara dan cerita. Hingga lupa arti cerita dari dunia nyata, yang ternyata ledakan menjadi pemicu cerita di setiap tempat yang berbeda.

Allah, ingatkan manusia ini bahwa yang terindah adalah surga disana, bukanlah dunia penuh cerita yang hinggap sementara penuh suka duka dan hiruk pikuk lara. Dalam sujud itu menyatu denganmu mencapai ketengana dalam cerita yang berbeda.

Read more…

Saturday, June 07, 2025

The Values of Faith, Sacrifice, and Gratitude

 

Source: Author, 2025


These recent days, we've been in a day full of Takbir. 
Remembrance of Allah the almighty.
Once, talking about faith, we believe that all goodness will happen.
The prayers we have delivered. 
Within what we believe as the strength and power of Prayers.

Sacrifice, which will not only talk about how many things that we can give for the ones that we love, or even stranger. It is Allah that has taught us about the valuable thing that we may give with patience and sincerity. The big things and what means a lot to us, that we realize it doesn't belong to us, but to Allah. But what comes from Allah will come back to Allah. 
As it feels closer, even existence, will be a precious thing when we realize about how sacrifice and sincerity will be what it takes for every creature in this world. 

For the greatest gratitude. As for the biggest heart, for the almighty that controls all the feelings and heart even the soul of everything, it is the choice of us to even feel grateful or ungrateful. The feeling of gratitude on which we've got many things to be grateful of. Including on how we can breathe and see how the trees still wave to us.

Even how the river can flow to us. How we can value the faith, sacrifice and gratitude. 
How the world felt like a blink of an eye. 
How we can value our faith, sacrifice and Gratitude.

Read more…

Wednesday, May 28, 2025

Ketenangan dalam Doa

 

Penulis 2025

Ketenangan hadir dalam doa untuk sang kuasa.

Kenikmatan tinggi dari ketenteraman jiwa raga hati yang hany dimiliki sang kuasa
melihat langit begerak bisa jadi ketenangan sekilas cerita
bahkan cukup menatap koi yang bergerak dinatara kolam dan daun teratai

Suatu kisah, ledakan di seberangsana, 
bagaimana mereka tau arti ketenengan?
Adanya kecemasan mengurai ramainya sepi dalam kerinduan
kehilangan dari setiap nyawa berkahir mencemaskan

inikah mereka yang merindukan ketenangan dibalik ledakan
keramaian pun bisa menjadi cerita dalam sunyi ketenteraman
Tapi, adakah yan teringat dalam syukur dalam padam

Ketika tersadar bahwa dalam kesepian bak keramaian 
Dalam doa yang diharap sebagai rasa syukur dalam ibadah
Bercerita cukuplak dalam ketenang beribadah menjadi kenikmatan
Alkisah belajar dari ketenangan dalam ledakan
Berartinya, ketenteraman dalam syukur juga bisa menjadi ketenganan

Ketenangan dalam doa
Kenikmatan dari sang penicpta yang dirindukan semua cerita
Pun dalam doa mereka tetap merasakan kekuatannya
Karena kenikmatan tertinggi pada ketenangan dalam doa

Wahai cerita, terimakasih atas doanya
menjadikan syukur ketenangan dalam doa di dunia
untuk keberkahan akhirat juga dalam lindungan-Nya

Read more…

Sunday, May 25, 2025

Ruang, Waktu dan Perang Dunia

Grave of Fireflies. Sumber: Studio Ghibli

 Ada satu film dari Studio Ghibli berjudul Graves of Fireflies. Kuberi nilai 9/10. 

Mengapa? Ada suatu sentilan yang didapat saat menontonnya. Bentuk dari rasa bersyukur yang harus dirasakan manusia dalam kehidupan ruang dan waktu yang jauh dari kondisi perang. Saat ini, barangkali kondisi itu tetap masih ada di ruang lain.

Di dalam film yang bergaya kartun, meski tak nampak asli, tapi tergambar bagaimana kacamata perjuangan dari para korban dan masyarakat pejuang yang terkena dampak perang. Salah satu diantaranya dari kcamata Kakak-beradik yang yaitm piatu akibat serangan bom dari perang dunia II yang terjadi di negeri Sakura.

Tentunya kacamata ini bisa saja terjadi dimana saja dalam kondisi yang sama terlepas dari ruang dan waktu yang berbeda.  Dimulai dari kekurangan bahan Sandang, pangan dan papan. Hingga suatu kali sang adik tak kuat bertahan karena malnutrisi dan seleksi alam.

Padahal sebelumnya diantara perjuangan dalam mencari makanan, kedua kakak beradik ini masih menikmati hal-hal yang terasa small things matters. Sampai rerumputan, bunga dan air di danau juga refleksi dirinya saja menjadi pelipur lara dalam kisahnya. Senyuman keduanya dalam ceria bermain di pantai dalam keadaan lapar, mengingat masa lalunya ketika belum berstatus Yatim Piatu.

Bisa menggugah hati kita di zaman ini yang sudah damai namum diselimuti banyak tantangan dunia lainnya yang sifatnya bukan bom ledakan semata. Tapi tetaplah menjadi kekuatan yang mengingatkan kita bahwa semua manusia kuat dalam bertahan karena Allah semata dalam ayatnya Al-Baqarah 285-286 juga sudah menjaminnya.

Terimakasih kepada manusia yang telah mengingatkan untuk terus bersyukur dan mengingatkan  kekuatan dalam dirinya yang dengan izin Allah, semua daya itu ada. Baik dalam keadaan damai maupun perang sekaligus. Dalam Ruang, waktu dan Perang dunia dalam juang yang berbeda.

Read more…

Friday, May 16, 2025

Hujan dalam Doa

Generated Raindrops


Di kala air datang silih berganti, lewat kabutnya awan tanda sebagian berteduh.

Usah basah, kuyup jadi ceruita

Rintik menyadarkan tuk terus berdoa.

Suatu kali, hujan besar melupakan segala kering menjadi basah

Ia terkadang bersahabat dengan manusia karena doa akan nikmatnya

namun tak cukup terkadang kehadirannya juga dibenci.

Dalam keluh kesah menjadi derita.

Padahal dalam doa setiap berkata terselip rintik yang juga menjadi cerita.

Setiap rintik hingga petir menanti,

bayang, kabut, samar tetap menjadi cerita seblum lantunan doa terpancar

Dibalik keluh kesah tak daya, selipkan selalu doa dalam perjalanannya.

Hujan begitu menenangkan ketika rintik tanpa kilat berderu kencang.

Biarlah dalam hujan terselip doa, 

agar ia menjadi  pelipur dahaga

dalam kekeringan cerita..


Read more…

Sehari dalam Jakarta


Foodsketching Bubur

Sedikit cerita tentang salah satu kepingan unik seorang sahabat. Hal yang langka karena memang biasanya hari-hari dihiasi dengan bekerja. Namun hari itu berbeda, selagi dalam cuti bersama sedikit memanfaatkan momen yang jarang terjadi mengingat banyak hal kemungkinan.

Sebenarnya, di kala itu bisa jadi kalau berangkat pagi menyusuri jalanan hingga jalan tol hanya cukup satu jam menuju Area di Jakarta Utara yang cukup memiliki spot-spot unik. Namun kala hingga matahari mulai menuju atas, kami lanjutkan untuk pergi saja ke tempat perawatan rambut untuk di creambath.

Jalanan Ibukota sungguh sedang lenggangnya, tidak macet seperti biasanya. Dari lokasi itu setelahnya memutuskan untuk pergi makan ke rumah makan oriental bertema bubur yang cukup unik. Dengan tawaran bubur dari ayam kemudian juga yang ikan. Keduanya cukup unik.

Selanjutnya, inilah Ibukota yang sungguh menyenangkan untuk dijelajahi karena banyaknya Pameran yang terbentang di setiap sudut museumnya. Pameran kali ini cukup unik karena mengisahkan banyak warna dengan karakter kartun yang berbeda di setiap tiga lokasinya. Butuh waktu kurang lebih satu hingga dua jam untuk menjelajahinya.

Tak lama, dalam hiruk pikuk kita melipir pada salah satu pusat perbelanjaan. Saat tidak seramai biasanya. Masih bisa terlihat wajar mengelilingi tuk mencari yang perlu dibawa. Hingga suatu kali eskrim menjadi pilihan cerita. 

Dari sana kembali ke moda transportasi umum biasanya. Kembali dalam lintas kota yang cukup nyaman karena Ibukota yang begitu baik menyedeiakan kereta. Begitulah salah satu hari yang ditutup dengan doa. Lelap dalam kenangan kepingan yang kan menjadi cerita.


Pameran Kartun

Read more…

Saturday, April 05, 2025

Buku: Pesona 1000 Bulan



Judul Buku: Pesona 1000 Bulan

Penerbit: Alineaku

Tahun terbit: 2025

QRCBN: 62-1248-0465-448

Jumlah Halaman: 232 Halaman

Sinopsis:

Buku ini mengajak pembaca menyelami keindahan dan makna Ramadhan, melalui kumpulan cerita penuh kehangatan, kenangan, dan  refleksi. "Pesona 1000 Bulan" adalah perjalanan kembali ke masa-masa indah, di mana Ramadhan bukan sekedar ritual, tetapi juga waktu yang penuh dengan cinta, kebersamaan, dan harapan.

Setiap bab menggambarkan momen-momen khas Ramahdan yang berkesan - dari suasana sahur yang hangat, semarak pasar takjil, tarawih yang khusyuk, hingga malam-malam penuh doa dan harapan. Cerita-cerita ini menghadirkan keajaiban Ramadhan melalui sudut pandang yang berbeda, baik dari seorang anak kecil yang penasaran, remaja yang mencari jati diri, hingga orang tua yang merindukan masa lalu.

"Pesona 1000 Bulan" bukan hanya tentang nostalgia, tetapi juga mengingatkan pembaca akan hikmah dan kebahagiaan sederhana yang sering terlupakan. Buku ini adalah pengingat bahwa Ramadhan adalah waktu untuk mendekatkan diri pada sang Pencipta, merajut kebersamaan  dengan keluarga, dan menyemai kebaikan yang melampaui satu bulan penuh berkah.

Review

Begitu indah pesona ramadhan dikulik dari beberapa penulis menurut sudut pandangnya. Nyatanya, setiap penulis memiliki cerita dan kekhasan nya tersendiri melukiskan kisah ramadhan di dalam hidupnya. Beberapa diantaranya, alkisah menggambarkan pesona masjid di kala Ramadhan tiba yang diramaikan oleh jamaahnya. Begitulah ia berkisah menggambarkan pesona masjid di Ramadhannya. 

Tak lain lagi, ada kisah dari seoarang sahabat Silliana yang begitu mengena menggambarkan indahnya berbuka juga bersama keluarga. Dan pesona yang dialaminya dalam berbagai waktu kenangan tertentu menanti senja. Beberapa tulisan diiringi oleh karya sastra berupa puisi, berikut dengan bumbu-bumbu ilustrasi yang menambah warna antologi.

Secara garis besar, pesona ramadhan secara umum dan khusus tergambarkan oleh banyak kisah yang merangkaikan berbagai cerita antar generasi juga bahkan antar ruang dan kota. Di kala di kampung halaman sekalipun tidak. Pesona 1000 Bulan bisa menjadi lembaran penuh kisah yang mewakili kenangan ramadhan bagi semua.

Read more…